JOKOWI TERUS KLARIFIKASI TENTANG SERTIFIKASI
BUKAN MENGHAPUS MALAH MENAMBAH
MAJALENGKA - Capres
Joko Widodo mengklarifikasi isu tunjangan sertifikasi guru yang akan
dihapus jika dirinya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia
2014-2019.
Tudingan tersebut dibantah keras mantan
wali kota Solo tersebut saat menghadiri kampanye terbuka istigotsah
agung lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Rabu (18/9)
siang.
Jokowi mengakui banyak sejumlah guru
yang bertanya kepadanya terhadap isu tersebut yang sudah berkembang
dikalangan tenaga pendidik. Logikanya, kata dia, tunjangan sertifikasi
tidak akan dihapus tetapi justru akan ditambah.
Ia sangat menghormati seorang guru karena guru yang akan membuat anak-anak di bumi nusantara ini menjadi pandai.
Pendidikan adalah karakter bangsa.
Karenanya, pendidikan merupakan indeks pembangunan manusia (IPM) yang
paling utama. Terlebih lagi, ke depan akan dihadapkan dengan Asean
Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Gimana kita bisa bersaing nantinya
dengan negara-negara yang lain kalau pendidikan di Indonesia ini lemah.
Orang luar negeri pasti akan datang ke Indonesia dan kita harus
disiapkan sedini mungkin,” terangnya yang cahbrebes2010.blogspot.com kutip dari jppn, usai deklarasi di hadapan ribuan
massa pendukung Jokowi-JK.
Pria yang doyan blusukan itu tentunya
akan mengevaluasi pendidikan. Seperti pendidikan di tingkat Sekolah
Dasar (SD). Diutamakan pendidikan dasar tersebut mengenal sopan santun,
etika dan akhlak. Perbandingannya 80:20 persen. Kemudian, hal-hal yang
berkaitan dengan budi pekerti. Ia bahkan sudah memiliki program Kartu
Indonesia Pintar (KIP).
Program tersebut bukan janji dan melainkan sudah dijalankan saat dirinya menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
No comments:
Post a Comment