Mendikbud Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN
JAKARTA -- Peringatan hari guru akan menjadi momen spesial bagi para pahlawan tanpa tanda jasa itu.
Pasalnya, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah menyiapkan sejumlah skenario
untuk memberikan sejumlah insentif pada para guru. Skenario itu akan
dimasukkan dalam program memuliakan guru yang tengah disusunnya.
Dalam program memuliakan guru ini, Anies
menggandeng sejumlah kementerian, instansi terkait dan sejumlah
perusahaan. Salah satunya diantaranya adalah PT Tranjakarta. Para guru
yang menggunakan jasa transportasi dalam kota Jakarta itu, akan
diberikan sejumlah potongan harga.
Tak hanya Transjakarta, para guru juga
akan mendapat kemudahan untuk menggunakan jasa anggkutan udara. Anies
juga menggandeng PT Garuda Indonesia untuk memberikan layanan dalam
program muliakan guru ini.
Garuda Indonesia memberikan discount sebesar 25 persen bagi para guru yang memanfaatkan jasa mereka.
"Bukan hanya itu, ada sejumlah
perusahaan dan retail-retail besar yang telah setuju untuk ikut serta.
Namun, saya tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkannya. Yang pasti,
mari kita semua memuliakan guru," ungkapnya di Jakarta, yang Cahbrebes2010.blogspot.com kutip dari JPNN (25/11/14).
Selain mendapat potongan-potongan harga
tersebut, mantan rektor universitas Paramadina itu juga meminta agar
para guru mendapat keistimewaan sendiri atau di VIP-kan. Misalnya, saat
berada di bandara, para guru dapat didahulukan dalam slot antrian
terlebih dahulu saat mengantri.
Tak hanya itu, pada peringatan hari guru
yang diperingati hari ini (25/11) ia berjanji akan memperbaiki sejumlah
persoalan mendasar dari profesi guru. Salah satuya adalah masalah guru
honorer yang hingga kini masih mendapat gaji yang sangat rendah.
Anies pun berniat untuk menemui Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) dan
pemerintah daerah untuk membahas kelanjutan status honorer yang
disandang oleh para guru.
"Nanti saya akan bertemu dengan MenPAN
dan Pemda. Karena ini kan diluar yuridiksi Kemendikbud. Tapi ini menjadi
tanggungan moral, ketika masih banyak guru yang jauh dari sejahtera,"
tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo
turut menyampaikan rasa terima kasihnya mewakili guru seluruh Indonesia
atas rencana Anies. Namun menurutnya, masalah guru tak hanya berkisah
mengenai status honorer saja.
"Ada masalah lain yang mendesak untuk
diperbaiki. Salah satunya adalah masalah kekurangan dan distribusi guru.
Terlebih untuk guru SD, kita kekurangan sekitar 300 ribu guru SD,"
ungkapnya.
Tak hanya masalah kuantitas, masalah
kualitas guru juga menurutnya sangat perlu untuk segera diperbaiki.
Terlebih, saat ini banyak guru di daerah yang kesulitan untuk
meningkatkan mutu mereka. karena, banyak dari mereka yang ditempatkan
tidak sesuai dengan bidangnya.
"Karena kekurangan guru SD, banyak
akhirnya guru SMA yang ditempatkan di SD. Yang akhirnya membuat mereka
tertekan karena tidak sesuai. Ini kan sangat kontraproduktif dengan
peningkatan mutu," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Anies mengatakan
bahwa pihaknya akan segera membentuk direktorat jenderal yang akan
secara khusus menangani masalah guru. Dengan bigitu, diharapkan masalah
guru akan tertangani dengan baik. (mia)
No comments:
Post a Comment