Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar,
Menengah Anies Baswedan mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) mempengaruhi biaya transportasi siswa ke sekolah.
"Itu yang menjadi pertimbangan kita dalam menaikkan BBM," ujarnya yang dikutip Cahbrebes2010.blogspot.com dari Antaranews.com (18/11/14),
seusai acara Program Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja di
Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Awalnya, ia mengemukakan. mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada siswa yang menggunakan transportasi umum.
"Tapi, setelah dipertimbangkan, maka diberikan bantuan melalui
keluarga," kata mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
Pemerintah memberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia
Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 15,5 juta keluarga
kurang mampu di Tanah Air.
KIP berbasiskan pada data program pemerintahan sebelumnya Bantuan Siswa Miskin (BSM).
"Saya yakin dengan KIP ini, maka kenaikan BBM tidak pengaruhi siswa miskin," ujarnya menambahkan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga premium bersubsidi
dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan solar bersubsidi
dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter, yang berlaku sejak
Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB.
Penyesuaian harga tersebut, menurut Presiden Jokowi, dalam rangka
program pengalihan belanja subsidi yang selama ini bersifat konsumtif
kepada sektor produktif, agar pemerintah memiliki dana untuk program
pembangunan seperti belanja infrastruktur dan pendidikan serta
kesehatan.
Ing ngarso sung tuladha Ing madya mangun karsa Tut wuri handayani "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat dan di belakang memberikan daya kekuatan"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment