Banyak Masalah, Pendidikan Gratis Perlu Dikaji Ulang
TARAKAN - Munculnya
beragam persoalan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi
sorotan berbagai pihak. Mulai dari sekolah negeri yang kelebihan murid
hingga sekolah swasta yang kurang peminat, bahkan maraknya isu murid
titipan pejabat.
Anggota DPRD Kota Tarakan Syamsuddin Arfah
menuturkan, terkait dengan isu murid titipan di sekolah negeri ada dua
kemungkinan yang terjadi yakni titipan pejabat atau masyarakat biasa
yang datang ke pejabat meminta bantuan.
"Yang menjadi persoalan, kenapa ada yang
dititip? Akar permasalahannya ada pada subsidi pendidikan gratis. Hal
ini yang perlu dikaji dan diformat ulang, karena di sekolah negeri itu
mendapatkan subsidi pendidikan yang dipahami pendidikan gratis namun
sekolah swasta hanya mendapatkan bantuan operasional," kata Syamsuddin yang Cahbrebes2010.blogspot.com kutip dari JPNN.
Politisi asal PKS itu menyebutkan,
kebijakan subsidi pendidikan perlu ditata ulang, seperti seluruh murid
dari kalangan yang tidak mampu wajib mendapatkan beasiswa dan
sebagainya. Penataan diperlukan karena jika mekanismenya bermasalah maka
persoalan lain akan bermunculan.
Salah satu persoalan pendidikan yang perlu
dipecahkan pula dalam rangka realisasi subsidi pendidikan adalah tidak
proporsionalnya jumlah lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan lulusan sekolah menengah pertama terhadap
Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Saya masih mendapatkan data yang harus
dikroscek, dari lulusan SD ke SMP itu sekitar 900 orang dan dari SMP ke
SMA itu 500 orang yang belum bisa tertampung," ucap Syamsuddin.
"Seharusnya jika ini proporsional, ada
beberapa lokal yang disiapkan di sekolah negeri. Itu proporsionalnya,
namun kita tidak proporsional. Ketika ini (subsidi pendidikan) tidak
dikaji ulang, utamanya yang berkaitan dengan proporsionalitas tiap
tingkatan sekolah itu maka akan bermasalah terus," kata Syamsuddin lagi
Selanjutnya, kata Syamsuddin Arfah, dinas
pendidikan (Disdik) harus melakukan pembinaan terhadap sekolah swasta.
Selain memberikan kuota, di sisi lain dilakukan pembinaan dalam rangka
meningkatkan mutu dan kualitas sehingga sekolah swasta tidak dijadikan
alternatif terakhir tetapi altenatif lain yang mempunyai spesifikasi
tersendiri.
"Ada orang yang tidak ingin menyekolahkan
anaknya di sekolah negeri karena sekolah swasta mempunyai spesifikasi
lain. Tidak semua sekolah swasta mau menjadi pelarian, terkadang mereka
juga menolak. Berarti mereka ini juga mempunyai keistimewaan,"
ungkapnya.
Menurutnya, ketiga faktor tersebut yang
memberikan dampak kepada penerimaan siswa baru yang sering disebut
titipan, padahal permasalahan berawal dari muaranya. "Bukan pada
persoalan ini. Ini hanya faktor X, dampak dari beberapa faktor di
depan," ulasnya.
Jika subsidi pendidikan dikaji ulang,
kemudian proporsional jumlah lulusan, ruang belajar dan sekolah menjadi
lebih baik serta pembinaan sekolah swasta dilakukan, maka idealisme
pendidikan bermutu akan tercapai. Hasilnya, penerimaan siswa baru pasti
akan tercapai sesuai dengan formatnya karena sudah tertata dengan baik.
Akan tetapi jika belum ditata maka masalah-lah yang muncul.
"Itu hanya dampak dari 3 faktor yang ada.
Makanya ketika melakukan pertemuan dengan dinas pendidikan, salah satu
yang akan direkomendasi adalah harus ada pertemuan antara dinas
pendidikan, legislatif, dewan pendidikan, serta stake holder pendidikan
untuk membicarakan masalah pendidikan di Tarakan secara menyeluruh,"
ungkapnya.
Untuk diketahui, kebijakan yang digunakan
selama ini masih menggunakan kebijakan tahun 2007 sehingga sudah tidak
sesuai dengan kondisi yang ada. Anggaran dari kebijakan tersebut harus
ditambah.
"Penduduk bertambah, begitu pula dengan
siswa miskin maka bagaimana agar ini tidak terlalu susah. Di sini fungsi
dinas pendidikan harus dijalankan men-support sekolah swasta agar
termotivasi. Banyak ketergantungan antara sekolah swasta dengan dinas
pendidikan seperti dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan biaya
operasional, dinas pendidikan wajib melakukan pembinaan," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment