TASIK – Penerapan Kurikulum 2013 masih terkendala buku pelajaran. Sampai kemarin (7/8) masih ada sekolah di Kota Tasik yang belum menerima buku pelajaran kurikulum baru tersebut. Padahal tahun ajaran baru sudah dimulai.
Menyiasati belum adanya buku
pelajaran kurikulum baru itu, Purqon, kepala SMP PUI Kota Tasikmalaya
mengatakan anak didiknya menggunakan buku fotokopian. “Upaya kami sesuai
dengan anjuran Dinas Pendidikan (Kota Tasikmalaya) masih menggunakan
buku hasil fotokopi yang materinya di-download dari internet,” kata dia
yang cahbrebes2010.blogspot.com kutip dari Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) kemarin Jumat, 08 Agustus 2014.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar
(Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Muhamad Dani mengaku meski
penerapan Kurikulum 2013 dimulai tahun ajaran sekarang, pihaknya masih
terkendala pengadaan buku fisik. Dengan demikian, distribusi buku
kurikulum baru itu di Kota Tasikmalaya belum merata.
“Sebenarnya ada lelang (buku) dari pusat
dimana dananya berasal dari BOS. Hanya belum semua sekolah sudah
menerima buku Kurikulum 2013. Target akhir Agustus semua sudah
mendapatkan buku,” kata dia ketika ditemui Radar di Saung Gunung Jati,
Kota Tasikmalaya kemarin (7/8).
Dani merekomendasikan bagi sekolah yang sudah mendapatkan buku Kurikulum 2013 untuk menjadikannya sebagai inventaris sekolah.
“Artinya tetap diberikan kepada
anak-anak sebagai buku panduan belajar, bisa dibawa pulang ke rumah tapi
harus terorganisir dengan baik agar bisa dipakai untuk angkatan
selanjutnya,” kata Dani.
Sementara bagi sekolah yang belum
mendapatkan buku Kurikulum 2013 untuk mengunduhnya dari internet dan
menggandakan. “Bisa difotokopi sambil menunggu buku fisiknya datang,”
pungkasnya.
Dani menjelaskan pengguna buku Kurikulum
2013 itu mencapai 45.000 siswa. Mereka berasal dari kelas I, II, IV dan
V untuk jenjang SD dengan jumlah siswa sekitar 30.000 orang. Sementara
untuk jenjang SMP sekitar 16.000 siswa. Mereka adalah siswa kelas VII
dan VIII.
“Karena konsepnya tematik, masing-masing
anak SD mendapatkan empat buku, tidak per mata pelajaran. Sementara
siswa SMP masing-masing ada 10 mata pelajaran,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment