Indonesia Kurang Guru Penjaskes 54 Ribu Orang
JAKARTA - Peta jumlah
guru di Indonesia sangat ironi. Di satu sisi, Indonesia kelebihan guru.
Tapi di sisi lain, kita kekurangan guru pendidikan jasmani dan kesehatan
(Penjaskes).
Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud
Hamid Muhammad menuturkan, kekurangan guru Penjaskes di SD tidak bisa
disepelekan. Sebab total jumlah kekurangannya mencapai 54 ribu orang.
"Kekurangan ini tidak bisa dibiarkan," katanya kemarin yang di kutip Cahbrebes2010.blogspot.com dari JPNN.
Hamid menuturkan, salah satu tujuan
pendidikan di SD dalah membentuk siswa yang berkarakter, sehat, dan
menjalankan perilaku hidup bersih. Tujuan ini akan mudah dicapai jika
jumlah guru Penjaskesnya mencukupi.
Kemendikbud sedang mengamati sebaran
rekrutmen CPNS guru yang saat ini sedang berjalan. Dia berharap dai tes
CPNS ini akan bisa menambal secara bertahap kebutuhan guru Penjaskes.
Selain itu Kemendikbud juga meminta
kepada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk mencetak
calon guru Penjaskes yang berkualitas.
Sehingga mampu mengajar dengan baik.
Meskipun pada kenyataannya, minat calon mahasiswa masuk di pendidikan
calon guru Penjaskes masih minim.
Profil jumlah guru SD secara nasional
menunjukkan jumlah yang berlebih. Jumlah guru SD mencapai hampir 1,6
juta orang. Dimana 519 ribu orang diantaranya adalah guru tidak tetap
(GTT) alias honorer.
Kemendikbud memetakan ada empat masalah
utama guru. Yaitu masalah distribusi yang belum merata, kualitas
pedagogik, guru mengajar tidak sesuai kompetensi, dan urusan
kesejahteraan.
"Khusus urusan kesejahteraan mulai memnaik setelah ada tunjangan seetifikasi," pungkas Hamid.
No comments:
Post a Comment