Oleh : Suherman, S.Pd. Guru SD Negeri Jagapura 04 Kec. Kersana Kab. Brebes
Di zaman yang serba canggih sekarang ini pendidikan terus berkembang sehingga banyak merubah pola pikir manusia dari pola pikir awam menjadi pola pikir yang modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Kids Zaman Now itulah istilah anak sekarang yang kini sedang viral di berbagai media sosial dan elektronik. Istilah ini sebenarnya guyonan untuk menyikapi kelakuan aneh dan tidak wajar dari anak zaman sekarang tetapi oleh mereka dianggap lazim. Kelakuan tersebut diantaranya berpacaran, merokok, selfi, bahkan ada yang sampai berani memperkosa temannya sendiri dan bahkan melawan kepada kedua orang tua dan gurunya. Bahkan di lain kasus ada siswa yang tega membunuh gurunya sendiri dikarenakan tidak terima atas teguran dari guru. Itulah sekelumit masalah yang harus menjadi perhatian bukan hanya guru sebagai pendidik tetapi yang paling berperan penting sekali dalam hal ini adalah orang tua.
Anda dapat saksikan dalam cuplikan video di bawah ini:
Istilah zaman now memang sedang booming, istilah ini merupakan sebuah frase untuk menggambarkan zaman sekarang yang penuh dengan informasi serba cepat. Jika anda tidak mengikuti maka sudah dipastikan maka anda akan ketinggalan berita. Zaman now sangat erat kaitannya dengan peranan multimedia berbasis internet. Kini semua era internet, pesan dikirim melalui media berbasis internet tidak hanya mendengar pesan suara saja. Anak yang tumbuh dan berkembang di zaman ini tidak asing lagi dengan IT. Hal itu tak lepas dari peran orang tua yang memfasilitasinya. Anda bisa lihat anak SD sekarang sudah fasih menggunakan gadget dan bermedia sosial seperti facebook, instagram, whats ap, dan youtube. Karena keluguan mereka banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keluguan mereka. Sehingga banyak anak-anak dan remaja yang menjadi korban penipuan bahkan mengancam masa depan mereka. Tentunya ini merupakan tantang berat yang perlu disikapi oleh orang tua dan guru.
Pusat pendidikan yang paling pertama adalah keluarga, karena yang pertama di kenal anak dari mulai lahir adalah orang tua yaitu ayah dan bundanya. Sehingga orang tua lebih paham sifat dan karakter anaknya sendiri dari mulai kebiasaan bangun tidur, makan, mandi, dan bermain. Ketika menginjak dewasa anak akan terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya, ini terlihat dari kelakuan sebagian anak yang mulai membangkang dari perintah orang tua.
Peran orang tua sangat penting bagi perkembangan pendidikan anak-anaknya. Orang tua akan menjadi contoh bagi anak, anak biasanya akan menirukan apa saja yang orang tuanya lakukan. Orang tua harus memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik kepada anak-anaknya. Keteladanan yang baik itu harus dilakukan orang tua sejak anak masih usia kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap kejiwaan anak.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan yang menjadi tujuan pendidikan adalah menciptakan anak yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di berbagai lingkungan.
Istilah keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada keluarga di situ ada pendidikan, dan di mana ada orang tua di situ ada anak. Pendidikan keluarga adalah usaha sadar yang dilakukan orang tua, karena mereka pada umumnya merasa terpanggil untuk membimbing dan mengarahkan, pengendali, dan pembimbing sehingga mampu menghadapi tantangan hidup di masa datang.
Anak-anak di biarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti bagaimana seharusnya ia berbuat atau bersikap karena memang tidak pernah diberi tahu dan dibimbing oleh orang tuanya. Situasi seperti ini di sebut miss educated, kadang-kadang hal demikian tidak disadari oleh orang tua dikarenakan terlalu sibuk dengan pekerjaan. Jika suatu keluarga dikaruniai seorang anak, maka pada pundaknya itu dibebankan usaha bagaimana agar anak-anaknya berkembang dengan baik. Orang tua harus mampu membagi perhatiannya kepada semua obyek di dalam rumah tangganya sebab di dalam keluarga terjadi interaksi orang tua dan anaknya. Kasih sayang yang diberikan orang tua pada awal kehidupan seorang anak sangat membantu perkembangan anak bahkan menjadi dasar peletakkan kepribadiannya.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang sepele karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak terbukti memberikan damfak positif bagi anak. Peran orang tua tentu saja perlu di dukung oleh komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah.Seperti peran orang tua di Sekolah Dasar (SD) akan menuai efek positif yang akan berlangsung seumur hidup. Jadi tidak hanya peran guru dan lingkungan yang penting tetapi orang tua juga memegang peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar anak.
Oleh karena itu orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada pada anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah serta memotivasi anak agar tetap semangat dalam belajar. Para orang tua juga diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral yang baik dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah.
Dikutip dari halaman https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id yang berjudul "Pentingnya Ayah Mengasuh Anak" menyatakan bahwa pengasuhan orang tua dapat meningkatkan kepercayaan, kepuasan hidup, dan kesehatan mental anak baik laki-laki maupun perempuan.
Peran orang tua dalam mendidik Kids Di Zaman Now diantaranya:
- Orang tua menjadi teladan dalam segala hal dan pembiasan perilaku baik seperti beribadah, bersikap jujur, saling menghargai, senang belajar dan perilaku lainnya;
- Orang tua berkewajiban menanggung segala sesuatu untuk menjamin kesejahteraan anak;
- Orang tua baik ayah atau ibu harus bekerja sama dalam mengasuh anak;
- Orang tua harus senantiasa hadir secara fisik dan psikologis unutk memenuhi kebutuhan perkembangan anak;
- Orang tua harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anaknya;
- Orang tua harus memahami cara mendidik anaknya;
- Orang tua harus menghindari mengancam, membujuk/ menjanjikan hadiah, besikap otoriter, acuh tak acuh, dan memanjakan anak;
- Orang tua harus memahami bahasa non verbal seperti sentuhan, senyuman, pelukan, menatap, dan meletakkan tangan di bahu untuk menenangkan anak;
- Orang tua harus memahami kemampuan dan bakat anaknya;
- Orang tua harus memiliki visi dalam mendidik dan mengembangkan anak;
- Menumbuhkan sikap saling berbagi sejak dini dengan cara bercerita atau mendongeng tentang kisah yang bermakna, mengajarkan bahasa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, mengajak berkunjung ke panti sosial, mengajarkan berbagi kesenangan dengan orang lain contohnya dalam acara ulang tahun, dan pemberian penghargaan atau reward apabila anak telah melakukan hal yang baik; Dikutip dari laman https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/ dengan judul "Menumbuhkan sikap saling berbagi sejak dini"
- Diperlukan kemauan dan partisipasi dari orang tua untuk senantiasa berpartisipasi di zaman now;
- Orang tua harus mengontrol anak dalam menggunakan media sosial;
- Orang tua harus menekuni berbagai perkembangan IT dan informasi dari berbagai media; dan
- Orang tua harus senantiasa mengajak anak melestarikan budayanya sendiri.
Demikian sedikit ulasan saya tentang Tema "Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian"
Semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih.
#sahabatkeluarga
No comments:
Post a Comment